Minggu, 06 Maret 2011

Outbound Malang Wakil Ketua DPR dari PDIP Pramono Anung memperhatikan dinamika politik internal koalisi pemerintahan yang memanas. Pram menilai sikap Golkar dan PKS karena mereka tak mau 'habis' di Pemilu 2014 nanti.

Pram mengambil contoh Golkar yang suaranya turun drastis di Pemilu 2004 dan 2009 lalu. Pram menuturkan, penurunan secara drastis suara Golkar dikarenakan Ketua Umum Golkar kala itu, Jusuf Kalla, menjadikan Golkar sebagai partai bemper kekuasaan.

"Kenapa partai koalisi seperti Golkar dan Outbound Malang PKS berani berbeda pendapat, karena hitung-hitungan pemilu 2014. Mereka belajar pada pemilu 2004 dan 2009 ketika Golkar oleh Pak JK dijadikan bemper pemerintah dan suaranya menurun sifnifikan," kata Pram kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2011).

Karena itulah koalisi yang dibangun partai pemerintah menjadi tidak efektif. Sebab, anggota koalisinya punya kepentingan sendiri memperkuat akar menghadapi Pemilu 2014.

"Tidak akan efektif kalau ada pemimpin partai politik berhitung untuk Pemilu 2014. Hitung hitungannya semata-mata untuk itu," ujar Pram.

Partai-partai koalisi yang menginginkanOutbound Malang eksistensinya diatas semangat mensukseskan pemerintahan inilah yang kemudian menggerogoti soliditas Setgab koalisi. Karena inilah Presiden SBY mengambil langkah melakukan evaluasi koalisi.

"Karena mereka lebih memikirkan partainya sendiri," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar